Rabu, 02 November 2011

Tulisan 5 semester 5

Tim nasional sepak bola Indonesia

Tim nasional sepak bola Indonesia
Lambang asosiasi
Pencetak gol terbanyak Bambang Pamungkas (36)
Kode FIFA IDN
Peringkat FIFA 131 (24 Agustus 2011)
Peringkat FIFA tertinggi 76 (September 1998)
Peringkat FIFA terendah 153 (Desember 1995, Desember 2006 dan Juli 2008)
Peringkat Elo 131
Peringkat Elo tertinggi 35 (November 1969)
Peringkat Elo terendah 155 (4 Desember 1995)

Kostum kandang
Kostum tandang
Pertandingan internasional pertama
Bendera Belanda Hindia-Belanda 1–0 Singapura Flag of the British Straits Settlements (1874-1942).svg
(Batavia, Hindia Belanda; 28 Maret 1921)[1]
 India 3-0 Indonesia 
(New Delhi, India; 4 Maret 1951)[2]
Kemenangan terbesar
 Indonesia 13–1 Filipina 
(Jakarta, Indonesia; 23 Desember 2002)
Kekalahan terbesar
 Denmark 9–0 Indonesia 
(Kopenhagen, Denmark; 3 September 1974)
Piala Dunia
Penampilan 1 (pertama kali pada 1938)
Hasil terbaik Babak 1 (1938, sebagai Hindia-Belanda)
Piala Asia
Penampilan 4 (pertama kali pada 1996)
Hasil terbaik Babak 1 (1996, 2000, 2004, 2007)
Tim nasional sepak bola Indonesia pernah memiliki kebanggaan tersendiri, menjadi tim Asia pertama yang berpartisipasi di Piala Dunia FIFA pada tahun 1938. Saat itu mereka masih membawa nama Hindia Belanda dan kalah 6-0 dari Hongaria, yang hingga kini menjadi satu-satunya pertandingan mereka di turnamen final Piala Dunia. Ironisnya, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak dan memiliki masyarakat dengan minat yang sangat tinggi terhadap olahraga sepak bola, menjadikan sepak bola olahraga terpopuler di Indonesia (selain bulu tangkis), namun Indonesia tidaklah termasuk jajaran tim-tim kuat di Konfederasi Sepak bola Asia.

Daftar isi

Sejarah

Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepak bola berdasarkan suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB)yang lalu berganti nama menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) di tahun 1936 milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) milik seseorang yang berketurunan Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia milik bumiputra. Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) sebuah organisasi sepak bola orang-orang Belanda di Hindia Belanda menaruh hormat kepada PSSI lantaran SIVB yang memakai bintang-bintang dari NIVB kalah dengan skor 2-1 melawan VIJ.
NIVU yang semula memandang sebelah mata PSSI akhirnya mengajak bekerjasama. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Gentlemen’s Agreement pada 15 Januari 1937. Pascapersetujuan perjanjian ini, berarti secara de facto dan de jure Belanda mengakui PSSI. Perjanjian itu juga menegaskan bahwa PSSI dan NIVU menjadi pucuk organisasi sepak bola di Hindia Belanda. Salah satu butir di dalam perjanjian itu juga berisi soal tim untuk dikirim ke Piala Dunia, dimana dilakukan pertandingan antara tim bentukan NIVU melawan tim bentukan PSSI sebelum diberangkatkan ke Piala Dunia (semacam seleksi tim). Tapi NIVU melanggar perjanjian dan memberangkatkan tim bentukannya. NIVU melakukan hal tersebut karena tak mau kehilangan muka, sebab PSSI pada masa itu memiliki tim yang kuat. Dalam pertandingan internasional, PSSI membuktikannya. Pada 7 Agustus 1937 tim yang beranggotakan, di antaranya Maladi, Djawad, Moestaram, Sardjan, berhasil menahan imbang 2-2 tim Nan Hwa dari Cina di Gelanggang Union, Semarang. Padahal Nan Hwa pernah menyikat kesebelasan Belanda dengan skor 4-0. Dari sini kedigdayaan tim PSSI mulai kesohor.
Atas tindakan sepihak dari NIVU ini, Soeratin, ketua PSSI yang juga aktivis gerakan nasionalisme Indonesia,sangat geram. Ia menolak memakai nama NIVU. Alasannnya, kalau NIVU diberikan hak, maka komposisi materi pemain akan dipenuhi orang-orang Belanda. Tapi FIFA mengakui NIVU sebagai perwakilan dari Hindia Belanda. Akhirnya PSSI membatalkan secara sepihak perjanjian Gentlemen’s Agreement saat Kongres di Solo pada 1938.
Maka sejarah mencatat mereka yang berangkat ke Piala Dunia Perancis 1938 mayoritas orang Belanda. Mereka yang terpilih untuk berlaga di Perancis, yaitu Bing Mo Heng (kiper), Herman Zommers, Franz Meeng, Isaac Pattiwael, Frans Pede Hukom, Hans Taihattu, Pan Hong Tjien, Jack Sammuels, Suwarte Soedermadji, Anwar Sutan, dan Achmad Nawir (kapten). Mereka diasuh oleh pelatih sekaligus ketua NIVU, Johannes Mastenbroek. Mo Heng, Nawir, Soedarmadji adalah pemain-pemain pribumi yang berhasil memperkuat kesebelasan Hindia Belanda, tetapi bertanding di bawah bendera kerajaan Nederland. [3]

Piala Dunia FIFA

Indonesia pada tahun 1938 (di masa penjajahan Belanda) sempat lolos dan ikut bertanding di Piala Dunia 1938. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 1938 hanya terdiri dari 2 negara, Indonesia (Hindia Belanda) dan Jepang karena saat itu dunia sepak bola Asia memang hampir tidak ada. Namun, Indonesia akhirnya lolos ke final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan Cina.
Pemain Hindia Belanda di Piala Dunia 1938, saat melawan Hungaria

Pertandingan melawan Hongaria

Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat pembantaian tim Hungaria terhadap Hindia Belanda. Mereka bermain di Stadion Velodrome Municipale, Reims, Perancis. Sekitar 10.000 penonton hadir menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus. Karena perbedaan tinggi tubuh yang begitu mencolok, walikota Reims menyebutnya, "saya seperti melihat 22 atlet Hungaria dikerubungi oleh 11 kurcaci."
Meski strategi tak bisa dibilang buruk, tapi Tim Hindia Belanda tak dapat berbuat banyak. Pada menit ke-13, jala di gawang Mo Heng bergetar oleh tembakan penyerang Hongaria Vilmos Kohut. Lalu hujan gol berlangsung di menit ke-15, 28, dan 35. Babak pertama berakhir 4-0. Nasib Tim Hindia Belanda tamat pada babak kedua, dengan skor akhir 0-6. Pada saat itu Piala Dunia memakai sistem knock-out.
Meskipun kalah telak, surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: "Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah".[4]
Setelah penampilan perdana itu, Indonesia tidak pernah lagi masuk babak pertama Piala Dunia FIFA, dengan hasil paling memuaskan adalah Sub Grup III Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1986. Ketika itu Indonesia hampir lolos ke Piala Dunia 1986 tetapi Indonesia kalah di partai final kualifikasi melawan Korea Selatan dengan agregat 1-6.

Piala Asia

Di kancah Piala Asia Indonesia pertama kali tampil di putaran final pada tahun 1996 di Uni Emirat Arab (UAE). Indonesia berhasil membuat kejutan di pertandingan pertama dengan berhasil menahan imbang Kuwait 2-2, tetapi akhirnya tersingkir di penyisihan grup setelah kalah 2-4 dari Korea Selatan dan kalah 0-2 dari tuan rumah UAE. Indonesia meraih kemenangan pertama pada tahun 2004 di China setelah menaklukkan Qatar 2-1. Yang kedua diraih ketika mengalahkan Bahrain dengan skor yang sama tahun 2007, saat menjadi tuan rumah turnamen bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Piala AFF

Di kancah Asia Tenggara sekalipun, Indonesia belum pernah berhasil menjadi juara Piala AFF (dulu disebut Piala Tiger) dan hanya menjadi salah satu tim unggulan. Prestasi tertinggi Indonesia hanyalah tempat kedua di tahun 2000, 2002, dan 2004, dan 2010 (dan menjadikan Indonesia negara terbanyak peraih runner-up dari seluruh negara peserta Piala AFF). Di ajang SEA Games pun Indonesia jarang meraih medali emas, yang terakhir diraih tahun 1991.

Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014

Dan saat ini, Indonesia berhasil menembus Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia setelah mengalahkan Turkmenistan dengan agregat 5-4. Babak Ketiga ini Indonesia berada di Grup E bersama dengan Iran, Bahrain, dan Qatar.

Putaran Kedua

{{{date}}}
18:30 UTC+5
Turkmenistan  1 – 1  Indonesia Olympic Stadium, Ashgabat
Penonton: 7,500
Wasit: Mohsen Torky (Iran)
Krendelev Gol 12' Report Ilham Gol 30'

{{{date}}}
19:00 UTC+7
Indonesia  4 – 3  Turkmenistan Gelora Bung Karno Stadium, Jakarta
Penonton: 88,000
Wasit: Benjamin Williams (Australia)
Gonzáles Gol 9'27'
Nasuha Gol 43'
Ridwan Gol 76'
Report Ilham Gol 70' (b. d.)
Şamyradow Gol 83'
Chonkaev Gol 86'

Putaran Ketiga

Group E
Team
Poin Main W D L GF GA GD
 Iran 0 0 0 0 0 0 0 0
 Qatar 0 0 0 0 0 0 0 0
 Bahrain 0 0 0 0 0 0 0 0
 Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0
  Bendera Bahrain Bendera Indonesia Bendera Iran Bendera Qatar
Bahrain  29 Feb 11 Nov 2 Sep
Indonesia  6 Sep 15 Nov 11 Okt
Iran  11 Okt 2 Sep 29 Feb
Qatar  15 Nov 11 Nov 6 Sep

2 September 2011
20:00 UTC+4:30
Iran  3 – 0  Indonesia Azadi Stadium, Tehran
Penonton: 75,800
Wasit: Masaaki Toma (Japan)
Nekounam Gol 53'74'
Teymourian Gol 87'
Report

6 September 2011
19:00 UTC+7
Indonesia  0 – 2  Bahrain Gelora Bung Karno Stadium, Jakarta
Penonton: 85,000
Wasit: Lee Min Hu (Korea Republic)

Report Sayed Gol 45+1'
Ismail Gol 71'

11 October 2011
19:00 UTC+7
Indonesia  2 – 3  Qatar Gelora Bung Karno Stadium, Jakarta
Penonton: 28,000
Wasit: Abdul Malik Bashir (Singapore)
Gonzáles Gol 21'34' Report Al Sulaiti Gol 14'
Ibrahim Gol 31'
Razak Gol 59'

11 November 2011
19:00 UTC+3
Qatar  v  Indonesia Jassim Bin Hamad Stadium, Doha




15 November 2011
19:30 UTC+7
Indonesia  v  Iran TBA




29 February 2012
19:30 UTC+3
Bahrain  v  Indonesia Bahrain National Stadium, Riffa



Kostum

Kostum tim nasional Indonesia tidak hanya merah-putih sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut Bob Hippy, yang ikut memperkuat timnas sejak tahun 1962 hingga 1974, kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika PSSI mempersiapkan dua tim untuk Asian Games IV-1962, Jakarta.
Saat itu ada dua tim yang diasuh pelatih asal Yugoslavia, Toni Pogacnic, yakni PSSI Banteng dan PSSI Garuda. Yang Banteng, yang terdiri dari pemain senior saat itu, seperti M. Zaelan, Djamiat Dalhar, dan Tan Liong Houw, selain menggunakan kostum merah-putih juga punya kostum hijau-putih. Sedangkan tim Garuda, yang antara lain diperkuat Omo, Anjik Ali Nurdin, dan Ipong Silalahi juga dilengkapi kostum biru-putih. Tetapi, setelah terungkap kasus suap yang dikenal dengan "Skandal Senayan", sebelum Asian Games IV-1962, pengurus PSSI hanya membuat satu timnas. Itu sebabnya, di Asian Games IV-1962, PSSI sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa karena kemudian kedua tim itu dirombak. Selanjutnya digunakan tim campuran di Asian Games.
Mulyadi (Fan Tek Fong), asisten pelatih klub UMS, yang memperkuat timnas mulai tahun 1964 hingga 1972, menjelaskan bahwa setelah dari era Asian Games, sepanjang perjalanan timnas hingga tahun 1970-an, PSSI hanya mengenal kostum merah-putih dan putih-putih. Begitu juga ketika timnas melakukan perjalanan untuk bertanding di sejumlah negara di Eropa pada tahun 1965. Saat itu setiap kali bermain, tim nasional hanya menggunakan merah-putih dan putih-putih dengan gambar Garuda yang besar di bagian dada hingga ke perut. Seragam hijau-putih kembali digunakan saat mempersiapkan kesebelasan pra-Olimpiade 1976, dan kemudian digunakan pada arena SEA Games XI-1981 Manila. "Begitu juga ketika Indonesia bermain di Thailand, di mana saat itu Indonesia menjadi runner-up Kings Cup 1981," kata Ronny Pattinasarani yang memperkuat PSSI tahun 1970-1985.
Di Piala Asia 2007 yang digelar mulai 8 Juli hingga Minggu 29 Juli, Nike juga telah mendesain kostum tim nasional Indonesia, tetapi kali ini bukan hijau-putih, melainkan putih-hijau. Tentu tetap dengan detail yang sama, seperti Garuda yang selalu bertengger di dada.
Dan pada kostum Timnas Indonesia terakhir yang dibuat Nike pada 2010 untuk Piala Suzuki AFF 2010, motif baru kembali diperkenalkan. Pada kostum ini, terdapat Burung Garuda besar yang membentang hampir di seluruh bagian depan kostum yang tidak berwarna tetapi memiliki garis-garis yang memiliki warna hitam cenderung abu-abu. Sementara pada kostum kedua yang berwarna Putih-Hijau, terdapat motif yang sama, tetapi garis-garis pada burung Garuda berwarna abu-abu muda.

Rekor turnamen

Rekor penampilan di Piala Dunia FIFA

Rekor Penampilan di Piala Dunia FIFA
Tuan Rumah / Tahun Hasil Posisi M S K GM GK
Bendera Uruguay 1930 Tidak Ikut - - - - - -
Bendera Italia 1934 Tidak Ikut - - - - - -
Bendera Perancis 1938 Babak 1 (sebagai Hindia Belanda) 14 0 0 1 0 6
Bendera Brasil 1950 Mengundurkan diri - - - - - -
Bendera Swiss 1954 Tidak Ikut - - - - - -
Bendera Swedia 1958 Mengundurkan diri selama kualifikasi - - - - - -
Bendera Chili 1962 Mengundurkan diri - - - - - -
Bendera Inggris 1966 Tidak Ikut - - - - - -
Bendera Meksiko 1970 Tidak Ikut - - - - - -
Bendera Jerman Barat 1974 Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Bendera Argentina 1978 Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Bendera Spanyol 1982 Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Bendera Meksiko 1986 Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Bendera Italia 1990 Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Bendera Amerika Serikat 1994 Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Bendera Perancis 1998 Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Bendera Korea Selatan Bendera Jepang 2002 Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Bendera Jerman 2006 Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Bendera Afrika Selatan 2010 Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Bendera Brasil 2014 Kualifikasi sedang berlangsung





Bendera Rusia 2018 Belum Diselenggarakan





Bendera Qatar 2022 Belum Diselenggarakan





Total 1/19 Round 1 0 0 1 0 6
Sejarah final Piala Dunia FIFA 1938
Tahun Babak Nilai Hasil
1938 Babak 1  Hindia-Belanda 0 – 6  Hongaria Kalah

Rekor penampilan di Piala Asia AFC

Tahun Hasil Poin M S K GM GK
Bendera Hong Kong 1956 Tidak ikut - - - - - -
Bendera Korea Selatan 1960 Tidak ikut - - - - - -
Bendera Israel 1964 Tidak ikut - - - - - -
Bendera Iran 1968 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
Bendera Kuwait 1972 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
Bendera Singapura 1976 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
Bendera Qatar 1980 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
Bendera Uni Emirat Arab 1984 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
Bendera Lebanon 1988 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
Bendera Jepang 1992 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
Bendera Uni Emirat Arab 1996 Babak 1 3 0 1 2 4 8
Bendera Lebanon 2000 Babak 1 3 0 1 2 0 7
Bendera Republik Rakyat Cina 2004 Babak 1 3 1 0 2 3 9
Bendera IndonesiaBendera MalaysiaBendera ThailandBendera Vietnam 2007 Babak 1 3 1 0 2 3 4
Bendera Qatar 2011 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
Total
Terbaik: Babak 1
12 2 2 8 10 28

Rekor penampilan di Kejuaraan Sepak Bola ASEAN

Kompetisi ini dulu dikenal sebagai Tiger Cup
Kejuaraan Sepak Bola ASEAN
Tahun Babak Main M S K GM GK
Bendera Singapura 1996
Juara keempat
6
3
1
2
18
9
Bendera Vietnam 1998
Juara ketiga
5
2
1
2
15
10
Bendera Thailand 2000
Runner-Up
5
3
0
2
13
10
Bendera Indonesia Bendera Singapura 2002
Runner-Up
6
3
3
0
22
7
Bendera Malaysia Bendera Vietnam 2004
Runner-Up
8
4
1
3
24
8
Bendera Singapura Bendera Thailand 2007
Babak grup
3
1
2
0
6
4
Bendera Indonesia Bendera Thailand 2008
Semi Final
5
2
0
3
8
5
Bendera Indonesia Bendera Vietnam 2010
Runner-Up
7
6
0
1
17
6
Total
Terbaik: Runner-Up
45
24
8
13
123
59

Hasil pertandingan

Di bawah ini adalah hasil seluruh pertandingan sepakbola yang dijalankan timnas Indonesia terhadap negara yang terdaftar di FIFA.[5][6]
[sembunyikan]Lawan Jumlah Pertandingan Menang Seri Kalah Gol Memasukkan Gol Kemasukkan Selisih Gol
 Aljazair 1 0 0 1 0 1 -1
 Australia 15 1 3 11 6 32 -26
 Bahrain 5 2 2 1 7 7 0
 Bangladesh 6 4 1 1 10 4 6
 Bhutan 2 2 0 0 4 0 4
 Bosnia dan Herzegovina 1 0 0 1 0 2 -2
 Brasil 1 0 0 1 1 2 -1
 Brunei 7 5 2 0 26 2 24
 Bulgaria 1 0 0 1 0 4 -4
 Kamboja 20 15 3 2 80 13 67
 Kanada 1 0 0 1 0 4 -4
 Republik Rakyat Cina 11 1 1 9 7 30 -23
 Cina Taipei 11 7 0 4 24 13 11
 Cekoslowakia 2 0 1 1 2 6 −4
 Denmark 1 0 0 1 0 9 -9
 Jerman Timur 2 0 1 1 3 5 -2
 Mesir 3 0 1 2 5 9 -4
 Estonia 1 0 0 1 0 3 -3
 Fiji 2 0 2 0 3 3 0
 Ghana 1 0 0 1 0 2 -2
 Guinea 1 0 0 1 0 2 -2
 Hong Kong 18 10 3 5 38 26 12
 India 17 9 2 6 35 23 12
 Iran 3 0 1 2 2 4 -2
 Irak 7 1 2 4 6 14 -8
 Israel 1 0 0 1 0 1 −1
 Jamaika 1 1 0 0 2 1 1
 Jepang 15 5 2 8 18 33 -15
 Yordania 1 0 0 1 1 2 -1
 Kenya 1 0 0 1 2 3 -1
 Korea Utara 6 0 1 5 4 14 -10
 Korea Selatan 43 4 4 35 28 97 -69
 Kuwait 6 1 2 3 6 11 -5
 Laos 8 8 0 0 40 5 35
 Liberia 1 0 0 1 1 2 -1
 Libya 1 0 0 1 0 4 -4
 Liechtenstein 1 0 0 1 2 3 -1
 Lituania 2 0 1 1 2 6 -4
 Malaysia 70 28 16 26 106 99 7
 Maladewa 3 3 0 0 10 0 10
 Malta 2 0 0 2 0 4 -4
 Moldova 1 0 0 1 1 2 -1
 Maroko 1 0 0 1 0 2 -2
 Myanmar 36 13 7 16 60 58 2
 Selandia Baru 8 2 4 2 8 9 -1
 Nigeria 1 0 0 1 1 2 -1
 Oman 3 0 1 2 1 3 -2
 Pakistan 4 3 1 0 9 2 7
 Palestina 1 1 0 0 4 1 3
 Papua Nugini 2 1 0 1 8 3 5
 Paraguay 1 0 0 1 2 3 -1
 Filipina 19 18 1 0 80 7 73
 Qatar 6 1 1 4 5 15 -10
 Arab Saudi 10 0 0 10 4 32 -28
 Senegal 1 0 1 0 2 2 0
 Vietnam Selatan 11 9 1 1 35 19 16
 Singapura 52 24 11 17 95 64 31
 Sri Lanka 3 2 1 0 11 2 9
 Suriah 4 1 0 3 3 13 -10
 Tanzania 1 1 0 0 3 1 2
 Thailand 57 17 15 25 73 90 -17
 Timor Leste 1 1 0 0 6 0 6
 Turkmenistan 4 2 1 1 9 8 1
 Uni Emirat Arab 4 1 1 2 8 8 0
 Uruguay 3 1 0 2 5 11 -6
 Uzbekistan 2 0 1 1 1 4 -3
 Vietnam 15 7 4 4 20 15 5
 Yaman 5 2 3 0 7 3 4
 Yugoslavia 3 0 0 3 4 14 -10
 Zimbabwe 1 0 1 0 0 0 0
Total 562 214 106 242 946 898 48

Staff Kepelatihan

Staff Kepelatihan Saat ini

Manajer Bendera Indonesia Ferry Kodrat
Pelatih Kepala Bendera Belanda Wim Rijsbergen
Asisten Pelatih 1 Bendera Indonesia Liestiadi Sinaga
Asisten Pelatih 2 Bendera Indonesia Widodo C Putro
Pelatih Kiper Bendera Indonesia Eddy Harto
Pelatih Fitness (Consultant) Bendera Belanda Raymond Verheijen
Physioterapis Bendera Indonesia Mathias Ibo
Pelatih Kepala U-23 Bendera Indonesia Rahmad Darmawan
Asisten Pelatih U-23 Bendera Indonesia Aji Santoso
Pelatih Kepala U-19 Bendera Uruguay Cesar Payovich
Asisten Pelatih U-19 Bendera Uruguay Jorge Anon

Daftar Pelatih Tim Nasional Indonesia

Periode Asal Negara Nama Pelatih
1938 Bendera Belanda Belanda Johannes Christoffel van Mastenbroek
1951-1953 Bendera Singapura Singapura Choo Seng Quee
1954-1964 Bendera Yugoslavia Yugoslavia Antun Pogačnik
1966-1970 Bendera Indonesia Indonesia E.A. Mangindaan
1970 Bendera Indonesia Indonesia Endang Witarsa
1971-1972 Bendera Turki Turki Yusuf Balik
1972-1974 Bendera Indonesia Indonesia Suwardi Arland
1974-1975 Bendera Indonesia Indonesia Aang Witarsa
1975-1976 Bendera Belanda Belanda Wiel Coerver
1976-1978 Bendera Indonesia Indonesia Suwardi Arland
1978-1979 Bendera Belanda Belanda Frans Van Balkom
1979-1980 Bendera Polandia Polandia Marek Janota
1980-1981 Bendera Jerman Jerman Bernd Fischer
1981-1982 Bendera Indonesia Indonesia Harry Tjong
1982-1983 Bendera Indonesia Indonesia Sinyo Aliandoe
1983-1984 Bendera Indonesia Indonesia M. Basri, Iswadi Idris dan Abdul Kadir
1985-1987 Bendera Indonesia Indonesia Bertje Matulapelwa
1987 Bendera Indonesia Indonesia Sinyo Aliandoe
1987-1991 Bendera Rusia Rusia Anatoli Polosin
1991-1993 Bendera Yugoslavia Yugoslavia Ivan Toplak
1993-1995 Bendera Italia Italia Romano Mattè
1995-1996 Bendera Indonesia Indonesia Danurwindo
1996-1997 Bendera Belanda Belanda Henk Wullems
1998 Bendera Indonesia Indonesia Rusdy Bahalwan
1999 Bendera Jerman Jerman Bernard Schumm
1999-2000 Bendera Indonesia Indonesia Nandar Iskandar
2000-2001 Bendera Indonesia Indonesia Benny Dollo
2002-2004 Bendera Bulgaria Bulgaria Ivan Venkov Kolev
2004-2007 Bendera Inggris Inggris Peter Withe
2007 Bendera Bulgaria Bulgaria Ivan Venkov Kolev
2008-2010 Bendera Indonesia Indonesia Benny Dollo
2010-2011 Bendera Austria Austria Alfred Riedl
2011-sekarang Bendera Belanda Belanda Wim Rijsbergen

Pemain Tim Nasional Indonesia

Skuat

# Pos. Pemain Tanggal Lahir (Umur) Caps Gol Klub
1 GK I Made Wirawan 12 Januari 1981 (umur 30) 34 0 Bendera Indonesia Persiba Balikpapan
12 GK Ferry Rotinsulu 28 Desember 1982 (umur 28) 5 0 Bendera Indonesia Sriwijaya FC
29 GK Hendro Kartiko 24 April 1973 (umur 38) 0 0 Bendera Indonesia Mitra Kukar
30 GK Syamsidar 18 Januari 1981 (umur 30) 0 0 Bendera Indonesia Semen Padang

2 DF Mohammad Nasuha 15 September 1984 (umur 27) 14 2 Bendera Indonesia Persija Jakarta
3 DF Zulkifli Syukur 3 Mei 1984 (umur 27) 12 0 Bendera Indonesia Arema Indonesia
4 DF Ricardo Salampessy 18 Februari 1984 (umur 27) 17 0 Bendera Indonesia Persipura Jayapura
5 DF Wahyu Wiji Astanto 31 Mei 1986 (umur 25) 0 0 Bendera Indonesia Persiba Bantul
13 DF Viktor Igbonefo 20 April 1989 (umur 22) 0 0 Bendera Indonesia Persipura Jayapura
16 DF Muhammad Roby 12 September 1985 (umur 26) 16 0 Bendera Indonesia Persisam Putra Samarinda
21 DF Supardi 9 April 1983 (umur 28) 7 0 Bendera Indonesia Sriwijaya FC
23 DF Hamka Hamzah 29 Januari 1984 (umur 27) 18 0 Bendera Indonesia Persipura Jayapura
24 DF Benny Wahyudi 20 Maret 1986 (umur 25) 6 0 Bendera Indonesia Arema Indonesia
25 DF Purwaka Yudhi 1 Februari 1981 (umur 30) 2 0 Bendera Indonesia Arema Indonesia

6 MF Tony Sucipto 12 Februari 1986 (umur 25) 8 1 Bendera Indonesia Persija Jakarta
8 MF Eka Ramdani 18 Juni 1984 (umur 27) 24 1 Bendera Indonesia Persib Bandung
10 MF Mahyadi Panggabean 10 Oktober 1990 (umur 21) 13 3 Bendera Indonesia Sriwijaya FC
14 MF Arif Suyono 3 Januari 1984 (umur 27) 20 4 Bendera Indonesia Arema Indonesia
15 MF Firman Utina (wakil kapten) 15 Desember 1981 (umur 29) 46 5 Bendera Indonesia Sriwijaya FC
17 MF Muhammad Ilham 22 Januari 1981 (umur 30) 14 2 Bendera Indonesia Persija Jakarta
19 MF Ahmad Bustomi 13 Juli 1985 (umur 26) 13 0 Bendera Indonesia Arema Indonesia
22 MF Muhammad Ridwan 8 Juli 1980 (umur 31) 26 5 Bendera Indonesia Sriwijaya FC
25 MF Egi Melgiansyah 4 September 1990 (umur 21) 1 0 Bendera Indonesia Pelita Jaya
26 MF Hariono 2 Oktober 1985 (umur 26) 8 10 Bendera Indonesia Persib Bandung

7 FW Boaz Solossa 16 Maret 1986 (umur 25) 21 6 Bendera Indonesia Persipura Jayapura
9 FW Cristian Gonzáles 30 Agustus 1976 (umur 35) 12 9 Bendera Indonesia Persisam Samarinda
11 FW Ferdinand Sinaga 18 September 1988 (umur 23) 1 0 Bendera Indonesia Semen Padang
18 FW Greg Nwokolo 3 Januari 1985 (umur 26) 9 2 Bendera Indonesia Pelita Jaya
20 FW Bambang Pamungkas Kapten 10 Juni 1980 (umur 31) 77 36 Bendera Indonesia Persija Jakarta

Daftar Pemain Dalam Proses Naturalisasi

Pemain Terkenal

Penampilan Terbanyak

# Pemain Karir Caps Gol
1 Bambang Pamungkas 1999–sekarang 77 36
2 Ponaryo Astaman 2003–2010 61 2
3 Kurniawan Dwi Yulianto 1995–2005 60 31
4 Hendro Kartiko 1996–2007 57 0
5 Bima Sakti 1995–2001 56 11
6 Widodo C Putro 1991–1999 55 15
7 Robby Darwis 1987–1997 53 6
8 Ismed Sofyan 2000-2009 53 3
9 Agung Setyabudi 1993–2004 52 1
10 Nuralim 1996–2003 51 0
* Bambang Pamungkas caps (gol) 88 (42) termasuk pertandingan non-FIFA (etc. melawan Klub dan Timnas U-23).

Topscorer

# Nama Karir Gol (caps) Avg/Game
1 Bambang Pamungkas 1999–sekarang 36 (77) 0.47
2 Kurniawan Dwi Yulianto 1995–2005 31 (60) 0.52
3 Rochy Putiray 1991–2004 17 (41) 0.41
4 Budi Sudarsono 2001–2009 16 (46) 0.35
5 Widodo C. Putro 1991–1999 15 (55) 0.27
6 Fachry Husaini 1988–1997 13 (42) 0.31
= Uston Nawawi 1997–2004 13 (43) 0.30
= Ilham Jayakesuma 2004–2007 13 (18) 0.72
9 Zaenal Arif 2002–2007 12 (22) 0.55
10 Bima Sakti 1995–2001 11 (56) 0.2
* Bambang Pamungkas caps (gol) 88 (42) termasuk pertandingan non-FIFA (etc. melawan Klub dan Timnas U-23).

Kapten

Pemain Periode
Soetjipto Soentoro 1960an-1970an
Iswadi Idris 1970an-1980
Ronny Pattinasarany 1980-1985
Herry Kiswanto 1985–1987
Ricky Yacobi 1987–1990
Ferril Raymond Hattu 1991–1992
Robby Darwis 1993–1995
Sudirman 1996
Robby Darwis 1997
Aji Santoso 1998–2000
Bima Sakti 2001
Agung Setyabudi 2002-2004
Ponaryo Astaman 2004-2008
Charis Yulianto 2008–2010
Firman Utina 2010–2011
Bambang Pamungkas 2011–sekarang

Rekor Turnamen

Referensi

  1. ^ Data pertandingan Indonesia di RSSF
  2. ^ Data pertandingan Indonesia di RSSF
  3. ^ Mimpi Manis Piala Dunia 1938, Kompasiana.com
  4. ^ Kisah Indonesia di Piala Dunia, Vivanews.com
  5. ^ "Fixtures Results". FIFA. Diakses pada 5 Desember 2010.
  6. ^ "Head-to-Head Search". FIFA. Diakses pada 2 Desember 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar